Thursday, February 16, 2012

Pemerintah Khawatir Mobil Murah Malaysia dan Thailand Serbu RI

Diam-diam 2 negara di kawasan ASEAN yakni Malaysia dan Thailand sudah memproduksi mobil-mobil kecil dan irit bensin atau Low Cost and Green Car (LCGC). Jika Indonesia tidak segera memproduksi, mobil dari kedua negara tersebut akan menyerbu Indonesia.

"Apabila Indonesia tidak mengembangkan dan memproduksi mobil jenis tersebut dikhawatirkan pasar dalam negeri akan dimasuki oleh produk mobil sejenis dari Malaysia dan Thailand," ujar Menperin MS Hidayat dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa (31/1/2012).

Karena itu lah pemerintah mengebut pengembangan progam mobil murah dan irit bensin ini. Pemerintah optimistis program ini akan mendatangkan investasi baru di tingkat perakitan (assembling).

"Yang sudah berkomitmen untuk investasi antara lain Daihatsu, Suzuki, Toyota, Mitsubishi, Nissan dengan total investasi sebesar US$ 1,8 miliar dan tenaga kerja yang diserap mencapai 15.000 orang. Sedangkan investasi tambahan/ikutan ditingkat industri komponediperkirakan sebesar US$ 1,9 miliar degan tambahan tenaga kerja baru antara 15.000-17.000 orang," ujarnya.

Program pengembangan mobil LCGC ini berlaku untuk semua industri di dalam negeri.

Dengan syarat mobil tersebut memenuhi kriteria yang telah ditetapkan antara lain untuk jenis kendaraan MPV 1.000-1.200 cc dengan konsumsi bahan bakar 20-22 km/liter, komponen lokal diharapkan pada tahun ke-6 sudah mencapai 80 persen termasuk pembuatan power train (engine, transmisi dan axle).

"Program LCGC ini akan memberikan manfaat bagi pengembangan teknologi otomotif di Indonesia, baik dalam pembuatan power train yaitu engine, transmisi dan axle, maupun dalam penyediaan skilled worker yang diharapkan dapat mendukung program-program pengembangan mobil merek nasional," papar Hidayat.

No comments:

Post a Comment